ASMURI
(Penyuluh Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan
Pangan Kabupten Maros)
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah selesai berlatih peserta dapat “
1.
Menghitung efisiensi usaha kelompok masyarakat
2.
Menghitung kelayakan usaha kelompok
POKOK BAHASAN
1.
Ukuran efisiensi usaha
2. Contoh
cara menghitung efisiensi usaha
3. Kelayakan
usaha
4. Batas
angka kelayakan usaha
5.
Contoh cara menghitung kelayakan usaha
KEGIATAN BELAJAR
1. Ukuran efisiensi usaha
Besarnya
pendapatan usaha akan menjadi ukuran ekonomis atau tidaknya usaha tersebut
dijalankan.
Apabila
pendapatan usaha negatif : artinya
nilai uang korbanan ekonomis usaha menghasilkan suatu produklebih besar dari
pada nilai uang dari produk yang dihasilkan maka usaha tersebut tidak ekonomis.
Sebailknya
apabila pendapatan usaha positif,
maka usaha tersebut sudah dijalankan secara ekonomis : artinya sudah mengikuti
kaidah ekonomi yaitu pengorbanan terentu akan menghasilakn keuntungan sebesar –
besarnya.
Semakin besar
angka pendapatan usaha , maka akan semakin tinggi efisiensi usaha telah
dijalankan.
Besarnya
angka pendapatan usaha akan menunjukkan tingkat efisinesi usaha tersebut
dijalankan.
2.
Cara
menghitung efisinsi usaha
Mari kita
hitung efisinsi usaha pada kasus pendapatan usaha perbulan = Rp. 470.000,-
Kesimpulan
usaha tersebut efisien karena usaha pendapatannya besar dan positif.
3.
Kelayakan
usaha
Seperti sudah
dibahas di depan, bahwa dalam menghitung biaya usaha, dikelompokkan dalam biaya
tetap dan biaya tidak tetap (biaya variabel)
Biaya tetap tidak langsung berpengaruh
terhadap naik turunnya produksi. Artinya dengan menambah biaya tetap, produksi tidak akan naik. Bahkan walaupun
tidak berproduksi biaya tetap harus tetap dikeluarkan. Misalnya ; biaya
penyusutan, biaya pajak, sewa dll.
Biaya tedak tetap ; biaya yang langsung
berpengaruh terhadap naik turunya produksi. Misalnya : pupuk. Biaya pupuk bila
dikurangi akan berpengaruh terhadap produksi,
Untuk
menghitung kelayakan usaha digunakan ratio penghasilan usaha dibagi dengan
biaya tidak tetap.
KELAYAKAN USAHA = penghasilan
usaha : biaya tidak tetap
4.
Batas
angka kelayakan usaha
Usaha dikatakan
layak bila ratio penghasilan usaha lebih
dari 1
Usaha dikatakan
tidak untung tidak rugi bila ratio = 1
Usaha dikatakan
rugi bila rationya kurang dari 1
5.
Contoh
cara menghitung kelayakan usaha
Mari
kita hitung efisiensi usaha :
1. Penghasilan
usaha perbulan = Rp.
1.248.000,-
2. Biaya
variabel perbulan =
Rp. 742.000,-
Kelayakan usaha
= 1.248.000,-/742.000,- = 1,68
KWSIMPULAN : usaha
tersebut layak karena angkanya lebih dari dari 1.